Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) adalah keterangan pendaftaran budidaya yang diberikan kepada pekebun yang memiliki luas lahan kurang dari 25 ha. STDB menjadi sebuah perangkat/instrumen untuk menjamin kepastian usaha dan ketelusuran produk dalam rantai pasok.

USAID SEGAR bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Seruyan dan Direktorat Jendral Perkebunan, Kementerian Pertanian melaksanakan workshop uji coba e-STDB dan uji coba pengumpulan data pekebun sawit swadaya di tingkat desa, Kabupaten Seruyan. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 22-25 November 2021 di Hotel Aquarius, Sampit, memberi sosialisasi dan praktik penggunaan platform online STDB kepada penyuluh pertanian dan dinas teknis terkait. Agar peserta memiliki pemahaman yang lebih baik, dilaksanakan juga praktik pengisian data, pendaftaran dan pemetaan pekebun secara langsung bersama para pekebun di Desa Pembuang Hulu 1, Kabupaten Seruyan.

Workshop uji coba e-STDB ini dilakukan secara hybrid. Peserta yang hadir secara daring berasal dari Kementerian Pertanian, Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan perserta luring berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan (DKPP) Kabupaten Seruyan, penyuluh pertanian petugas pendamping dari Dinas KPP dan perangkat desa dari perwakilan Desa Pembuang Hulu 1.

"Ada banyak manfaat STDB bagi pekebun, diantaranya pekebun memiliki akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari Lembaga keuangan, mendapatkan bantuan biaya untuk peremajaan, mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi, memudahkan pembentukan kelembagaan pekebun dan memudahkan proses sertifikasi ISPO sebagai sertifikasi wajib bagi pekebun kelapa sawit di Indonesia,” ujar Albidinnor, SP selaku Kepala DKPP Kabupaten Seruyan yang menyambut baik uji coba e-STDB sebagai bentuk pemutakhiran data, sehingga memudahkan pengarsipan dan basis data pekebun terkait STDB itu sendiri.